Laman

Senin, 31 Januari 2011

Lebah, serangga yang menyembuhkan

Lebah adalah serangga luar biasa. Sengatan dan produk turunannya membantu mengatasi berbagai penyakit, dari alergi hingga gangguan saraf, dan meningkatkan daya tahan. Pengobatan dengan lebah dan produknya disebut apiterapi. 

Disebutkan dalam Alquran surat An Nahl ayat 68-69, di dalam madu lebah terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Produk turunan yang dihasilkan lebah ada 13 buah, di antaranya madu, propolis, royal jelly, pollen, bee venom, lilin lebah, madu sarang, roti lebah, larva lebah, dan phedra.

Penggunaan madu lebah untuk kesehatan, kata Dr. Adji Suranto, Sp.A, dari Perhimpunan Dokter Indonesia Pengembang Kesehatan Tradisional Timur (PDPKT) DKI Jakarta, telah diketahui sejak ribuan tahun lalu. Lukisan karang zaman batu (6000 SM) memperlihatkan kegiatan honey hunting. Bukti tertua penggunaan madu untuk mengobati infeksi kulit dan luka, borok, penyakit mata dan telinga, tertulis dalam keramik bangsa Samaria (2000 SM).

The Ebers Papyrus (1550 SM) mencatat resep-resep madu untuk pemakaian luar, yaitu untuk terapi kebotakan, luka bakar, abses, dan pereda nyeri. Madu juga dimanfaatkan untuk menyembuhkan luka usai pembedahan, termasuk sunat, supositoria, mengurangi peradangan, serta meredakan kaku sendi. 

Hingga tahun 1990, katun yang direndam dalam jus lemon dan madu masih digunakan sebagai alat kontrasepsi. Penggunaan sengat lebah untuk terapi nyeri sendi dan artritis telah lama dilakukan oleh bangsa Yunani. Pelopornya adalah bapak kedokteran modern, Hippocrates. Tahun 1888, Dr. Philip Tere dari Perancis meneliti hubungan antara sengat lebah dan rematik. 

Hasil penelitian menunjukan dari 8 juta jenis serangga, hanya lebah yang memiliki zat imunitas yang sulit ditembus bakteri. Salah satu produk lebah adalah propolis atau sarang, yang di dalamnya terkandung beragam vitamin dan mineral yang bermanfaat sebagai antioksidan seperti bioflavonoid. Lebah sangat rentan terhadap infeksi bakteri dan virus yang dapat menghancurkan sarangnya. Untuk menjaga agar sarang, koloni telur, dan larva lebah di dalamnya tetap steril serta telur dapat menetas sempurna, lebah memproduksi bee propolis. Nama bee propolis berasal dari kata bee (lebah), pro (sebelum), dan polis (kota), secara umum berarti sebelum masuk sarang lebah, yang bermakna pelindung sarang lebah dari benda-benda di luar sarang dengan kata lain sebagai system pertahanan. Penelitian menunjukkan dengan adanya propolis, jumlah bakteri dan virus dalam sarang menjadi sedikit. Bila ada serangan binatang lain yang masuk ke sarang lebah maka binatang itu akan dibunuh melalui sengatan lebah lalu bakteri dan virus yang ditimbulkannya akan dipoles dengan propolis sehingga daerah sarang tetap steril.

Propolis terbuat dari bahan-bahan atau komponen-komponen yang dikumpulkan oleh lebah dari bunga, daun muda atau pucuk tumbuh-tumbuhan dan kulit pohon. Kemudian lebah mengolah dengan enzim atau air liurnya dan mencampurnya dengan lilin yang ada dalam sarang dan digunakan untuk menambal lubang atau rekahan dalam sarang lebah serta melindungi dari berbagai serangan bakteri, jamur, dan virus. Ternyata propolis juga merupakan antibiotik alami yang membantu melawan penyakit, yang bisa bermanfaat untuk melindungi kita dari ancaman bakteri dan virus, menolong mengontrol radikal bebas yang dapat menyebabkan kanker; sumber nutrisi sempurna serta bahan makanan lengkap dengan potensi tidak terbatas.
Berdasarkan analisis kimia, bee propolis kaya akan berbagai senyawa yang bersifat antibiotik. Sarang lebah memiliki struktur heksagonal yang sempurna, terbentuk dari untaian zat lendir yang berasal dari tubuh mereka sendiri,selain mengandung cairan madu juga cairan lainnya berupa resin. Salah satu bahan istimewa yang terdapat di dalam propolis adalah bioflavonoid. Propolis mengandung protein (16 jenis asam amino bebas), mineral terutama zat besi dan seng, vitamin A, B kompleks, C, D, E, Biotin, Bioflavonoid, Glukosa, dan zat-zat nutrisi penting lainnya. Bioflavonoid mempunyai kemampuan memulihkan sistem kapilari, memperbaiki kerapuhan dan kebocoran saluran darah. Dalam satu tetes propolis terdapat bioflavonoid yang setara dengan 500 buah jeruk. Diperkirakan dari 200.000 ekor lebah hanya dihasilkan 20 gram propolis dalam satu tahun. Propolis dapat memperkuat dan mempercepat regenerasi sel, sehingga bisa berperan sebagai penyembuh luar biasa.

Berdasarkan kajian Leningrad Scientific Conferenca tentang application of Apiculture, propolis dikatakan sangat kaya akan vitamin A dan B2. Propolis juga mengandung semua vitamin dan 14 jenis mineral yang dibutuhkan tubuh, kecuali vitamin K. Seorang ahli kimia Inggris, Prof Arnold Beckett mengatakan bahwa banyak zat sangat bernilai dalam propolis, memiliki khasiat anti jamur, antibakteri dan antivirus serta memiliki kemampuan yang sama dengan obat modern.
Peranan Propolis sebagai penyembuh yang luar biasa adalah
1.penetral racun dalam tubuh dan sekaligus anti oksidan kuat
2.meningkatkan system kekebalan tubuh
3.propolis antibiotic alami
4.Propolis memperkuat sel dan mempercepat regenerasi sel
5.propolis juga penyembuh ajaib bagi penyakit seperti Tumor, jantung dan pembuluh darah, diabetes mellitus, ateriosklerosis atau pengapuran pembuluh darah oleh lemak, infeksi, gangguan pencernaan, gangguan pernafasan, penyakit syaraf, arthritis dan rematik.

Sebagai obat atau penyembuh penyakit, saat ini bee propolis telah dikemas melalui suatu proses yang semakin memudahkan untuk dikonsumsi tanpa pengurangi khasiat. Memang, pada umumnya propolis masih mengandung resin lilin namun demikian dengan proses produksi yang lebih sempurna sudah banyak bee propolis yang tidak lagi mengandung resin dan lilin sehingga lebih aman untuk ginjal dan organ lainnya.

sumber : DechaCare.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar